Springsteen: Trump "Most Dangerous," Endorses Harris
Legenda Rock, Bruce Springsteen, menyatakan dukungannya untuk calon Wakil Presiden Kamala Harris dalam sebuah esai yang diterbitkan pada hari Rabu, mengecam Presiden Donald Trump sebagai "ancaman terbesar" bagi demokrasi Amerika.
Dalam esai yang diterbitkan oleh The New York Times, Springsteen menulis bahwa Trump telah memicu "kekerasan," "perpecahan," dan "kebencian" di Amerika, dan bahwa dia "terkejut" dengan "ketidakmampuan" sebagian besar Amerika untuk melihat "ancaman" yang ditimbulkan Trump terhadap nilai-nilai inti Amerika.
"Kami telah mencapai titik di mana orang Amerika harus bertanya pada diri mereka sendiri: Apakah kita akan memberikan suara untuk orang yang mempromosikan kekerasan, perpecahan, dan kebencian di negara kita, atau apakah kita akan berjuang untuk masa depan yang lebih baik?" tulis Springsteen.
Springsteen, yang dikenal sebagai "The Boss," menyatakan dukungannya untuk Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilihan presiden 2020. Dia menyoroti Harris sebagai "pemimpin yang berani, berdedikasi, dan terampil," dan memuji komitmennya terhadap keadilan sosial dan kesetaraan.
"Saya percaya bahwa Kamala Harris adalah pemimpin yang kita butuhkan di saat ini," tulis Springsteen.
Dukungan Springsteen untuk Harris datang pada saat yang penting dalam kampanye pemilihan presiden. Dengan semakin dekatnya hari pemungutan suara, setiap suara penting. Pengaruh Springsteen di kalangan pemilih muda dan kelas pekerja dapat menjadi pengaruh besar bagi Harris dan Biden dalam memenangkan pemilihan.
Springsteen telah lama menjadi pengkritik vokal pemerintahan Trump. Dia telah menggunakan musiknya sebagai platform untuk berbicara tentang ketidakadilan sosial dan politik, dan dia telah menyatakan dukungannya untuk gerakan hak-hak sipil dan lingkungan.
Dukungan Springsteen untuk Harris dan Biden adalah sebuah pernyataan kuat yang dapat menggerakkan pemilih untuk berpartisipasi dalam pemilihan. Dia berharap bahwa dengan memilih Biden dan Harris, Amerika dapat menuju masa depan yang lebih baik, di mana "kekerasan, perpecahan, dan kebencian" tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan politik Amerika.
